Jakarta - Rasa gurih krenyes ayam goreng ini dijamin bikin gemes ketagihan. Daging ayam yang gurih empuk dengan balutan adonan tepung yang garing renyah plus gurih. Sambal goreng yang pedas menggigit menjadi pelengkapnya. Ayam goreng kremes mana yang paling nggemesin?
Ayam goreng versi tradisional ini sudah populer sejak belasan tahun silam. Gara-gara ayamnya empuk gurih dengan lapisan adonan tepung renyah garing orang jadi terus ketagihan. Sampai sekarang selalu jadi menu favorit.
Ayam yang dipakai umumnya ayam kampung muda. Diungkep dengan bumbu bawang merah, bawang putih, dan kemiri yang dihaluskan. Digoreng deep frying hingga garing kecokelatan luaranya. Sentuhan akhirnya adalah sisa bumbu ayam yang dilarutkan dalam tepung beras dan digoreng hingga membentuk adonan keriting dan garing.
Biasanya dijual utuh atau per seperempat ekor. Dilengkapi dengan sambal goreng sebagai cocolan dan lalapan segar. Menyantapnya cukup dengan nasi hangat yang ditaburi juga dengan kremesannya. Rasanya gurih-gurih renyah pedas dan bikin ketagihan.
Tiga rumah makan dengan andalan ayam kremes di Jakarta DetikFood kunjungi adalah Ayam Kremes 'Bu Tjondro', Ayam Presto Ny. Nita dan Ayam Goreng Ny. Suharti. Masing-masing punya gaya tampilan ayam kremes yang beda dan punya pelanggan setia.
Ayam Kremes 'Bu Tjondro', disajikan sangat rapi dan menarik. Kremesan tidak ditaburkan di atas ayam goreng, melainkan adonan dibalutkan saat digoreng hingga menjadi 'selimut'. Warnanya tidak terlalu pucat, terlihat kaku dan tebal, dengan 'jala-jala' halus adonan. Teksturnya ternyata sangat empuk dan renyah seperti kerupuk.
Bumbu ayam goreng sangat meresap hingga kedalam daging ayam, membuat ayam goreng ini terasa gurih. Aroma bawang putih yang tercium kuat ternyata membuat rasa gurihnya tembus ke permukaan. Sepotong ayam goreng kremes Bu Tjondro berukuran sedang ini harus membayar Rp. 9.500.00. Sebagai pelengkapnya ada 2 jenis sambal goreng. Yang satu diulek kasar dan yang satu diulek halus dengan rasa pedas sedikit manis.
Lain lagi dengan ayam goreng Ny. Suharti, ayam goreng legendaris diariYogjakarta ini ternyata masih disukai banyak orang. Ayam goreng tampil dengan taburan sedikit kremesan diatasnya. Kremesannya yang garing berwarna putih. Rasanya gurih renyah. Tidak heran kalau ukuran ayamnya kecil, karena memakai ayam kampung muda. Tekstur ayamnya sangat bahkan mudah terlepas dari tulangnya.
Sambalnya merah kecokelatan sedikit berminyak. Rasanya memang agak manis tetapi di akhir baru terasa sengatan pedasnya. Sejak awal ayam Suharti tak dijual potongan tetapi per setengah potong Rp. 36.000.00 atau satu ekor Rp. 68.000.00.
Ayam Presto Ny. Nita juga tak kalah populer, sedikit kremesan yang halus dan agak keras ditaburkan di atas ayam goreng yang garing dan empuk. Saat menikmati ayam goreng ini, tulang ayam juga bisa dimakan habis. Karena ayamnya dimasak dalam panci bertekanan (pressure cooker).
Bumbu yang meresap dengan rasa gurih sedap, sangat pas di cocol ke dalam sambal goreng cokelat kemerahan yang pedasnya menggigit. Ayam goreng dengan ukuran yang terbilang kecil, perpotongnya dijual seharga Rp. 15.000.00.
Dari ketiga ayam goreng kremes tersebut punya keunggulan. Mereka punya ciri khas untuk menghidangkan ayam goreng kremes. Namun bagi yang suka ayam goreng bertekstur lembut dengan kremesan royal berlimpah, ayam kremes Bu Tjondro jagoannya.
Sedangkan yang lebih suka ayam kampung yang bertekstur empuk dengan kremesan agak halus pasti menyukai ayam goreng Ny. Suharti. Ditambah sambal yang tidak terlalu pedas. Bagi yang suka ayam goreng super empuk hingga tulang pastinya terpuaskan dengan bisa dengan puas menggigit tulangnya.
Jika mengikuti 'pakem' ayam goreng kremes asli Jawa, memang ayam goreng Ny.Suharti adalah jagoannya. Pemakaian ayam kampung hingga cita rasa sambalnya memang masih tradisional. Juga kriuk renyah kremesannya. Tak heran karena rumah makan inilah pelopor ayam goreng kremes.
Ingin membuktikan kelezatan ayam goreng kremes? Langsung saja kunjungi salah satu resto dan warung makan ini.
Sumber :DetikFood
Kesholehan Sosial……………!!?
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar