Rabu, 18 Januari 2012

Konsumsi Yodium yang Ideal...????

Yodium adalah mineral yang ditemukan pada garam beryodium, makanan laut, telur, susu dan beberapa jenis roti. Yodium digunakan oleh kelenjar tiroid untuk membantu mengatur metabolisme dan perkembangan, terutama pada bayi dan anak-anak.

Kasus yang banyak terjadi adalah kekurangan yodium terutama pada anak dan ibu hamil. Tapi ternyata kasus kelebihan yodium juga banyak terjadi dan kerap diabaikan.

Sebenarnya berapa konsumsi yodium yang ideal?

Secara umum, para peneliti mengatakan bahwa asupan yodium tergantung pada masing-masing orang dan tempat tinggal. Di daerah yang memiliki tanah rendah yodium, dan orang yang makan terutama makanan lokal perlu lebih banyak yodium.

Di Amerika Serikat, orang dewasa disarankan untuk mendapatkan 150 mikrogram yodium setiap hari, wanita hamil harus mendapatkan 220 mikrogram, sedangkan ibu menyusui sebaiknya mendapatkan 290 mikrogram.

Sedangkan batas aman tinggi yang masih bisa ditoleransi menurut National Institutes of Health pada orang dewasa adalah 1.100 mikrogram yodium per hari. Namun, kebanyakan orang Amerika akan mendapatkan lebih kurang dari 800 mikrogram yodium per hari melalui diet.

American Thyroid Association merekomendasikan bahwa, wanita hamil dan menyusui sebaiknya mengonsumsi vitamin dengan yodium karena kekurangan yodium dapat meningkatkan risiko keguguran dan masalah tiroid pada ibu, selain cacat mental pada bayi.

Sementara di China rata-rata orang mengonsumsi 400 mikrogram suplemen yodium. Hasil penelitian di China menunjukkan ada sekitar 800 mikrogram yodium per hari ketika faktor diet masuk. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, setidaknya orang di China harus mendapatkan tidak lebih dari 800 mikrogram per hari.

Sedangkan menurut Dr Elizabeth Pearce, profesor kedokteran di Boston University untuk masyarakat di AS sebaiknya tidak mengambil suplemen yodium dengan jumlah lebih dari 150 mikrogram dalam dosis harian.

"Dan kebanyakan orang Amerika bisa melewatkan suplemen yodium sama sekali. Secara keseluruhan, jumlah asupan yodium di Amerika cukup. Tetapi ada orang-orang tertentu yang mungkin memerlukan suplemen tersebut, termasuk wanita hamil," kata Pearce seperti dilansir HealthNews, Rabu (18/1/2012).

Efek kelebihan dan kekurangan yodium

Sebuah studi baru telah meneliti mengenai jumlah kelebihan asupan yodium. Yodium berlebihan dalam diet dapat menyebabkan hipotiroidisme subklinis, yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung.

Padahal selama ini kekurangan yodium lebih menjadi fokus masalah kesehatan utama di seluruh dunia, tetapi studi baru tersebut fokus terhadap potensi kerugian kelebihan yodium.

Jika kekurangan yodium selama perkembangan janin dan awal masa kanak-kanak adalah penyebab utama gangguan otak pada sebagian besar negara tapi sedikit yang diketahui mengenai jumlah asupan yodium yang dapat diartikan sebagai kelebihan yodium.

Para peneliti China secara acak mengamati orang dewasa yang sehat untuk mengambil berbagai dosis suplemen yodium selama 4 minggu. Para peneliti menemukan bahwa, pada dosis yang relatif lebih tinggi yaitu 400 mikrogram sehari, peserta penelitian mulai mengembangkan sebuah kondisi yang disebut sebagai hipotiroidisme subklinis.

Hasil studi baru tersebut telah diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Sebuah kondisi tanpa gejala yang jelas dari hipotiroidisme, biasanya mencakup masalah seperti kelelahan, depresi, kulit kering, dan peningkatan berat badan.

Dalam studi tersebut, para peserta penelitian mengonsumsi 400 mikrogram suplemen yodium. Para peserta penelitian mendapatkan sekitar 800 mikrogram yodium per hari ketika faktor diet masuk. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, setidaknya harus mendapatkan tidak lebih dari 800 mikrogram per hari. Studi tersebut dipimpin oleh Zhang dari Tianjin Wanqi Medical University.

Hipotiroidisme subklinis tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi penelitian telah menghubungkan kondisi tersebut dengan peningkatan risiko penyakit jantung jangka panjang.

Studi tersebut tidak membuktikan bahwa hipotiroidisme subklinis disebabkan oleh kelebihan asupan yodium. Namun, para peneliti mengkhawatirkan bahwa mungkin hal tersebut akan berdampak pada kesehatan.

Tetapi secara umum, para peneliti berpikir bahwa efek dari kelebihan yodium mungkin tergantung pada masing-masing orang dan tempat tinggal. Di daerah yang memiliki tanah rendah yodium, dan orang yang makan terutama makanan lokal akan memiliki risiko tinggi kekurangan yodium.

"Tidak jelas apakah orang-orang dewasa dalam studi tersebut memiliki asupan yodium yang cukup pada awal kehidupan. Jika tidak, hal tersebut dapat menjadi faktor dalam respons mereka terhadap suplemen yodium," kata Pearce.(DetikHealth)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar